TEKKEN (Author’s Version)

Tahun 2039, setelah Perang Dunia menghancurkan peradaban manusia, wilayah ini tidak dijalankan lagi oleh pemerintah, tetapi oleh perusahaan terkuat yaitu Mishima Zaibatsu..

Untuk menenangkan massa menggelegak dari distopia ini, Mishima King of Iron Fist Tournament sponsor, atau Tekken, di mana pejuang pertempuran hingga salah satu yang tersisa berdiri, yang pada gilirannya akan menerima seumur hidup bintang dan kekayaan..

TEKKEN (Author’s Version)

Chapter: 1
Music: Sick Puppies-U’re Going Down

Di sebuah kota yang terlihat sepi. Seorang pemuda memakai jaket abu-abu sedang meloncat dari satu atap ke atap yang lain dengan cepat. Di belakangnya terdapat banyak orang yang mengejar larinya. Dia tersenyum seraya berkata, “Kalian tidak bisa mengejarku..”

Dia terus berlari sampai akhirnya dia sampai di tempat tujuannya. Sebuah rumah yang penghuninya otaku semua. Dengan lihai dia turun ke bawah dan mengetuk pintu rumah itu keras. Dia ketuk lagi pintunya seraya mengirim sinyal kalau dia bakal segera ditangkap oleh orang-orang di belakangnya.

“Masuk! kau bisa menghancurkan pintu rumahku tau!”

“Sori, gue cuma nggak mau ditangkap orang-orang itu.”

“Hm, apa kau membawakan barang yang kusuruh Kim Jongwoon?”

“Ya, sebuah webcam komputer model terbaru yang sedang di ekspor ke negara luar. Ini kan yang kau mau?”

“Hm, nggak rugi aku menyuruhmu untuk mencurinya, ini uang yang kujanjikan.”

“Hm, thanks, senang berbisnis dengan anda, Kim Heechul.”

Setelah bernegoisasi, Yesung segera keluar dari tempat itu. Sepi. Yesung lompat ke atas atap dan lalu pergi ke rumahnya. Di tengah jalan, tak sengaja dia melihat pacarnya, Choi Ki Ra. Hmm.. cewek yang paling cantik di kotanya dan tentunya sangat baik hati. Tak segan-segan, selama setahun Yesung melancarkan serangan PDKTnya dan akhirnya cewek itu mau jadi pacarnya.

“Hei, lagi apa?”

“Waa! hei! jangan mengagetkanku! aku sedang membantu ibuku belanja tau.” Ujar Choi Ki Ra kesal gara-gara pacarnya muncul tiba-tiba di depannya dan mengagetkannya. Yesung hanya nyengir.

“Hehe, mian. Aku kangen nih sama kamu.” Ujar Yesung sambil memeluk pinggang Cho Ki Ra dengan tangan kanannya.

“Hei, kita sedang di tempat umum dan badanmu bau banget, habis mencuri lagi kan?” tanya Choi Ki Ra sambil melepaskan pelukan Yesung.

“Hehe, kamu jangan kasih tau ibuku ya, aku malas dimarahi ibu terus.” Ujar Yesung sambil memanyunkan bibirnya. Tampangnya sekarang persis kayak Donal Bebek.

“Hmm.. mungkin beliau lagi diapet, ya sudahlah, kamu pulang sana, ntar aku nyusul ke rumahmu.” Ujar Cho Ki Ra sambil mendorong tubuh Yesung.

“Yaya, tapi sebelum itu aku harus dapat hadiah dulu dari kamu.” Sebelum Ki Ra protes, Yesung sudah menangkap dulu bibirnya terlebih dahulu. Hanya ciuman yang singkat tapi menuntut. Setelah sampai batas maksimal, Yesung segera melepas ciumannya. Yesung tersenyum geli melihat muka pacarnya yang memerah total sekarang.

“Bye, awas ya kalau batal, ibuku pasti akan memarahimu.” Tanpa menunggu jawaban dari Ki Ra, Yesung segera melompat lagi dari satu atap ke atap yang lain dengan lihai. Sempat dia sentuh bibirnya yang agak memerah warnanya. Manis.. hehe…

—————————–

“Hai bu.”

“Hai nak, dari mana saja?”

“Hmm.. abis ketemuan sama Ki Ra. Ibu masak apa?”

“Hmm, masak sup daging.”

“Oow..” Yesung segera duduk di meja makan. Dia melihat ibunya yang sedang memasak sekarang. Baginya, ibunya adalah segala-galanya. Dia nomer satu bagi Yesung lalu Choi Ki Ra, pacar tersayangnya. Ibunya jago bela diri di aliran apapun. Waktu kecil, Yesung diajar keras oleh ibunya dalam menekuni bidang bela diri yang sangat dikuasai ibunya. Segala upaya telah dilakukan ibunya agar Yesung bisa melebihi kemampuan bela diri ibunya. Dan dalam waktu kurang dari tiga tahun, akhirnya impian itu tercapai. Tapi sayangnya, tanpa sepengetahuan ibunya, kemampuannya itu dipakainya untuk mencuri. Mau apa di kata, ntar kalau dia tidak mencuri, dia dan ibunya mau makan apa?

“Pacarmu mau kesini Yesung?”

“Ya, hmm.. ibu bolehkah aku bertanya sesuatu? tapi ibu jangan marah.”

“Ya, ibu janji. Mau tanya apa sayang?”

“Hmm.. apakah ayah kandungku masih hidup bu?”

“… hmm.. ayahmu sudah mati nak.”

“Oow.. begitu.” Yesung langsung membenamkan wajahnya di meja. Selama ini, dia nggak tau sosok ayahnya itu seperti apa. Kata ibunya, ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan sebelum dia dilahirkan di dunia. Ibunya juga tidak mau menceritakan ayah kandungnya itu seperti apa. Yesung menghela nafas berat berkali-kali di benamannya.

“Yesung, kamu sakit? mau makan sekarang?”

Yesung segera bangkit dari benamannya, “Aku hanya capek kok bu, hhe. Aku mau makan sekarang.”

“Ya sudah kamu tunggu lima menit lagi ya. Sebentar lagi masakannya selesai.”

“Hmm.. ibu, aku boleh keluar sebentar nggak? aku mau menjemput Ki Ra dulu.”

“Jangan lama-lama ya nak.” Yesung segera bangkit dari duduknya lalu mencium pipi ibunya sebelum pergi. Setelah keluar dari rumahnya dan loncat ke atap rumahnya dia ambil HPnya yang nangkring di saku bajunya.

“Ada apa?”

“Hm, jadi kau yang bernama Kim Jongwoon?”

“Ya, kenapa?”

“Hm, bolehkah saya meminta bantuanmu untuk mencuri barang yang saya inginkan sekarang?”

“Hm, ada uang ada barang, sepakat?”

“Ok, saya akan memberi uang imbalannya, saya ingin anda mencuri kamera model terbaru yang sedang di ekspor ke Jepang sekarang, anda sanggup?”

Yesung menyeringai, “Hm, tentu saja, anda kirim alamat anda sekarang ke HP saya dan dalam waktu 30 menit barang yang anda inginkan itu sudah sampai di tangan anda.”

“Hm, bocah yang sombong, baik, saya tunggu.”

“Hm, kalau memang itu kenyataanya.” Ujar Yesung sambil menaruh kembali HPnya di saku bajunya. Dengan semangat, Yesung segera pergi dari rumahnya ke tempat yang ditujunya sekarang. Tanpa dia sadari, ada yang tengah mengancamnya sekarang…

—————————-

“Huaahh.. capek.”

“Nih minuman buat lo bro.”

“Thanks Wooki.” Yesung segera meminum sake yang disodorkan sahabatnya, Ryewook. Mereka sudah bersahabat dari kecil. Ryewook sering sekali mengajak Yesung main ke barnya yang letaknya agak jauh dari rumahnya.

“Hm, gimana mencurinya? lancar?” tanya Ryewook sambil mengeluarkan HPnya dari saku celananya.

“Ya, kali ini misinya gampang, hehe.” Ujar Yesung sambil meminum lagi sakenya. Tiba-tiba HPnya berdering kencang di saku bajunya.

“Ne?”

“Anda yang bernama Kim Jongwoon?”

“Ne, ada apa dengan saya?” tanya Yesung sambil meminum sakenya.

“Ibu anda telah meninggal…”

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar